DENPASAR- Aksi unjuk rasa yang menimbulkan kelumpuhan sektor ekonomi di Mesir, membuat roda perekonomian terhenti. Alhasil para pekerja terancam tak dibayar akibat mandeknya sektor ini.
Hal ini yang dialami oleh sejumlah pekerja Indonesia yang berada di Mesir. Salah satunya Ni Luh Sugandeni (26) yang bekerja sebagai Terapist Spa di sebuah Hotel berbintang di Kaina, Mesir. Dia mengaku belum mendapat bayaran Februari ini dari tempatnya bekerja.
“Bank-bank di sekitar tempat tinggalnya banyak yang tutup,” kata Ni Made Dalem (50) ibunda Ni Luh ditemui di kediamannya Jalan Tukad Banyu Poh Gg X No 4, Panjer, Denpasar, Kamis (2/2/2011).
Penyebab lainnya, karena hotel tempat dia bekerja mengalami penurunan jumlah pengunjung. "Tamu-tamu di hotel juga sepi," imbuh Dalem mengutip informasia anaknya yang jebolan sekolah pendidikan Diploma III di Denpasar itu.
Selain itu, hambatan komunikasi juga menjadi salah satu alasan kenapa dirinya kesulitan untuk menghubungi Indonesia.
“Saat saya telepon di sana jam 9 Malam, anak saya baru saja pulang kerja. Dia mengatakan kondisinya baik-baik saja dan meminta kami tidak perlu cemas," imbuh.
Dia berharap agar pemerintah turut memikirkan keselamatan anaknya jika terjadi kerusuhan. Dia juga berpesan kepada anaknya jika memang kondisi di tempat tinggalnya sangat membahayakan, agar lebih baik pulang ke Bali.(kem)
0 komentar:
Posting Komentar